Dinamika Agraria di Pulau-pulau Kecil, menjadi tema utama Seminar Nasional yang digelar FISK IAKN Ambon

Administrator No Comments 08 Augustus 2023

 Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon melalui Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan (FISK) menghelat Seminar Nasional (Semnas) yang bertemakan "Dinamika Agraria dalam Perspektif Teologi, Sosial, Hukum dan Budaya pada masyarakat Pesisir dan Pulau-pulau Kecil", Selasa (8/8/23). 

Seminar nasional menghadirkan guru besar Agraria pada Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prof. Dr. Ir. Endriatmo Soetarto, MA dan Dr. Elia Maggang, doktor pada kajian teologi STT Moriah Tangerang dan Dr. Johana. S Talupun, M.Th, doktor bidang kajian Teologi pada FISK IAKN Ambon.

Rektor IAKN Ambon, Prof. Dr Yance Z Rumahuru, MA katakan, persoalan agraria di Maluku khususnya pada masyarakat pesisir dan Pulau-pulau Kecil menjadi sangat penting, namun diabaikan atau dilupakan terutama oleh ilmuwan-ilmuwan sosial. 

"Saya katakan ini karena orang-orang Teologi sebagai bagian dari ilmuan sosial, Humaniora belum maksimal membidik isu dan masalah ini sebagai sebuah kajian strategis dan seksi," ujar Rektor saat membuka seminar nasional di Manise Hotel Ambon. 

Tema Semnas yang digagas FISK ini katanya, sinkron dengan komitmen dengan IAKN Ambon yang sejak awal juga punya berkomitmen menggunakan pendekatan inter dan multi disiplin dalam pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat untuk mengembangkan teknologi sains dan seni, tetapi juga memecahkan persoalan di masyarakat. 

Sebab itu, persoalan agraria harus jadi atensi bersama dan melihat jauh dalam perspektif teologi dan agama-agama serta sosial. Karena masalah agraria sama dengan masalah bencana, persoalan krisis ekologi dan sejumlah isu kontemporer lain, yang walau berulang, tapi terabaikan. 

"Seminar ini menjadi momentum strategis mencakapkan secara serius persoalan agraria dalam berbagai perspektif keilmuan dan isu-isu Pulau-pulau Kecil dalam konteks Maluku menjadi sangat strategis dan berciri kepulauan memiliki kekhasan," jelasnya. 

"Tetapi pendekatan pembangunan kita belum sesungguhnya berpihak kepada masyarakat dengan karakter Pulau-pulau Kecil dan pesisir. Ini juga penting," sambung Rumahuru. 

Lebih lanjut, dirinya berharap, seminar ini menjadi ajang untuk diseminasi hasil-hasil penelitian para peneliti dosen dan mahasiswa serta komunitas lain pencinta lingkungan. Sehingga bisa berkontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terutama membangun kesadaran tentang mengapa persoalan agraria menjadi penting saat ini.

Sebelumnya, Ketua Panitia Seminar Nasional FISK IAKN Ambon, Yamres Pakniany, M.Si dalam laporannya katakan, tema seminar yang diusung merujuk pada konteks Indonesia dan Maluku berkaitan isu-isu agraria yang cendrung mengekploitasi alam dan manusia. Sebab itu, konteks tersebut perlu disikapi dengan ilmiah melalui kajian-kajian lintas ilmu.

Dikatakan, Prof Endriatmo, akan memberi materi dinamika politik Agraria di Indonesia dan Maluku. Materi ini untuk memberikan gambaran umum terkait dinamika agraria dalam konteks sejarah dan masa kini dalam perspektif sosial, hukum dan politik. Tetapi juga terkait eksistensi masyarakat dalam memperjuangkan hak-hak mereka. 

Adapun Dr Elia, memfasilitasi materi tentang "Blue Theologi", disajikan dengan tujuan untuk memberikan gambaran tentang laut dari perspektif teologi. Serta Dr Johana Talupun, akan sajikan materi terkait "Teologi Tanah", memberikan gambaran tentang tanah dalam perspektif teologi dan masyarakat Maluku. 

"Selain ketiga Narasumber utama itu, para presenter lintas ilmu juga akan sampaikan materi sebagai panelis dalam seminar nasional yang diikuti 150 peserta secara daring dan luring selama dua hari oleh dosen, mahasiswa, serta stakeholder lainnya," pungkas Pakniany.


Komentar

Leave a Comment

KERJA SAMA