Mahasiswa IAKN Ambon Kembali mejadi DUTA BAHASA MALUKU 2020

Administrator No Comments 21 Augustus 2020

Brayen Patty, mahasiswa semester 2 program studi Teologi Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan IAKN Ambon dan Safila Uyara, mahasiswa semester 11 program studi pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pattimura (Unpatti) terpilih sebagai duta bahasa (Dubas) Maluku tahun 2020.

Brayen dan Safila sukses mengungguli 28 finalis Dubas pada pemilihan Dubas Maluku 2020 di Swissbell-hotel Ambon, Jumat (21/8). Keduanya pun menggondol uang pembinaan masing-masing senilai 4 juta, voucher dan trophy serta akan mewakili Maluku pada pemilihan Dubas tingkat nasional.

Terpilihnya Brayen dan Safila tidak terlepas dari kemampuan keduanya dalam menjawab pertanyaan secara lugas dan tepat dari tiga dewan juri yakni Ketua Dekranasda/Ketua TP-PKK Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad, Kepala Kantor Bahasa Maluku Asrif dan Akademisi FKIP Unpatti Mariana Lewier.

Kepada Humas IAKN Ambon melalui media WA, Kepala Unit Bahasa IAKN Ambon Ilona F. Salhuteru, M.Pd menjelaskan tahapan Pemilihan duta bahasa ini dimulai dari. Pemberkasan dilakukan di Unit Bahasa dengan bantuan Duta Bahasa tahun sebelumnya, Pemberkasan dilakukan oleh 11 mahasiswa IAKN Ambon dari 3 Fakultas dan Yang dinyatakan lolos Administrasi berjumlah 162 dan IAKN Ambon  yang lolos adalah 11,mahasiswa dari prodi Tologi, Pariwisata dan Pendidikan seni dan PAK

Setelah melewati berbagai bentuk seleksi, Brayen menjadi pemenang setelah melewati pertanyaan yang diberikan oleh Kepala Kantor Bahasa Maluku dan Kegiatan pemilihan Duta Bahasa Maluku bukanlah pertama kali ikuti oleh mahasiswa IAKN Ambon dan menghasilkan Duta-duta bahasa Maluku, IAKN Ambon setiap Tahunnya menghasilkan finalis Duta Bahasa Maluku, Pada Tahun 2017 Salah satu Mahasiswa IAKN Ambon Selvon Pattiseriluhun juga meraih penghargaan yang sama dan Mewakili Maluku sebagai Duta Bahasa di tingkat Nasional, dan di  tahun 2020 ini  mahasiswa IAKN Ambon atas nama Brayen Patty yang telah menjadi duta bahas akan mewakili Maluku di Tingkat Nasional. Suatu kebanggaan bagi IAKN Ambon dan Sebagai Kepala Unit Bahasa, Saya berharap Prestasi yang diperoleh Mahasiswa IAKN Ambon ini dapat ditularkan kepada mahaiswa lainnya. Melalui ajang ini, generasi muda dapat mengampanyekan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, peduli dan cinta terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia, melestarikan Bahasa Daerah serta menguasai Bahasa Asing. Sesungguhnya  mahasiswa IAKN Ambon telah menunjukan daya saing yang kompetitif dalam bidang akademis maupun non akademis termasuk kompetisi Pemilihan Duta Bahasa Maluku. Semoga prestasi tersebut tetap dipertahankan dan menjadi sebuat tradisi kemenangan bagi mahasiswa IAKN Ambon, ujar Ilona F Salhuteru

Masih Melalui media WA, Brayen Patty sebagai Duta Bahasa Maluku Tahun 2020 yang juga telah mengharumkan nama IAKN Ambon menymapaikan, Tahapan seleksi duta bahasa tahun 2020 terbilang mudah. Mudahnya adalah teknis penyelenggaraannya. Segala proses seleksi tahap awal dilakukan secara daring atau dalam jaringan. Seleksi tahap awal meliputi seleksi berkas administrasi yang diikuti lebih dari 200 anak-anak terbaik di Maluku. Meskipun secara daring, tapi eksistensi persaingan dalam  seleksi-seleksi ini terbilang kompetitif, karena masing" peserta berupayah mengisi formulir administrasi dan gagasan yang sangat inovatif. Peserta yang tersaring dalam seleksi administrasi sendiri berkisar lebih dari 160 orang. Selepas itu, kami mengikuti seleksi Uji Kebahasaan. Uji kebahasaan sendiri merupakan uji pemahaman tentang pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia, atau biasa yang disingkat PUEBI. Proses ini menyaring 162 peserta sehingga yang tersisa hanyalah 30 peserta, yang dinobatkan sebagai finalis Duta Bahasa Prov. Maluku 2020. Selanjutnya ke-30 finalis mengikuti pembimbingan selama 3 hari secara daring. Materi yang diberikan terfokus pada isu kebahasaan dan kemerosotan pemahaman kebahasaan Indonesia dan Daerah. Selepas pembinaan, ke-30 finalis diminta untuk diminta membuat esai yang bertemakan " Bahasa dan Inovasi Bagi Negeri." Yang kemudian, dilanjutkan dengan asesmen Uji Psikologi, serta tes UKBI (Uji  Kemahiran Bahasa Indonesia.) Masih tentang ke-30 peserta mengikuti seleksi wawancara terkait Esai yang telah dibuat sebelumnya, yang berhubungan dengan permasalahan Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah dan Isu Bahasa Asing, Seleksi UKBI dan wawancara sajalah yang dilakukan secara luring atau luar jaringan di hotel New Mulia. Selanjutnya, ketiga puluh finalis mengikuti puncak kegiatan di hotel Swiss Bel. Dalam kegiatan puncak ini, dibacakan 10 finalis terbaik yang meliputi 5 putra dan 5 putri. Sebelum jauh menjelaskan, 30 finalis yang sebelumnya, merupakan 15 putra dan 15 putri. Lima besar putra/i finalis terbaik itu, kemudian diberikan pertanyaan dan harus dijawab di depan dewan juri. Setelah babak pertanyaan kepada lima besar, juri diberi kesempatan untuk menentukan tiga besar. Dan karena Rahmat TUHAN, saya diizinkan untuk menjadi salah satu dari kenam peserta yang masuk ( tiga putra, dan tiga putri). Setelah itu, kami diberikan pertanyaan secara langsung oleh dewan juri. Saya mendapat pertanyaan dari bapak kepala kantor bahasa provinsi Maluku, bapak Asrif. Pertanyaan saya ialah, "Pantun sering dijadikan sebagai sebuah lagu. Sebutkan salah satu pantun nyanyian dalam bahasa daerah, dan jelaskan nilai daripada pantun itu." Waktu menjawab adalah satu menit. Saya pun menjawab dengan lugas " Kalau ada sumur diladang, bolehkah kita manumpang mandi. Kalo ada umurku panjang, bolehlah kita bajumpa lai. Maknanya adalah bukan hanya pada sebuah suratan perpisahan, melainkan maknanya adalah tekad untuk tetap menjalin kekerabatan dan kerja sama. Saling menopang dalam bertindak dan mendukung dalam bekerja." Dan karena pertolongan TUHAN, saya dinobatkan sebagai Duta Bahasa Provinsi Maluku tahun 2020 Ujar Brayen.

Brayen kemudian menyampaikan kesannya, proses serumit apapun, perjuangan bukanlah persaingan, melainkan sebuah ajang menjalin kekerabatan. Kontes ini bukanlah sebuah ajang perlombaan bagi saya, melainkan sebagai sarana belajar. Terkait dengan eksistensi sebagai duta bahasa, yang sangat menjunjung tinggi pengutamaan Bahasa Indonesia, adalah saya merasa sangat dibenahi terkait penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, namun tetap menyadarkan diri saya untuk terus melestarikan bahasa daerah, serta menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar yang mengantarkan kita pada era globalisasi. Dan Pesan kepada mahasiswa IAKN Ambon, Manis"lah dalam berbahasa Indonesia, dan tetap junjung tinggi Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan kita yang patut diutamakan, serta tetap lestarikan bahasa daerah sebagai bahasa identitas, dan jangan sungkan untuk menjadi eksis kepada globalisasi, dengan sedapatnya menguasai bahasa asing. Akhirnya, semoga keinginan saya untuk berkontribusi bagi Maluku, membawa implikasi kepada IAKN tercinta.

Jayalah Terus IAKN Ambon

Sumber : mimbarrakyatnews.com, Ilona F.Sahulteru, Brayen Patty

 

 

 


Komentar

Leave a Comment

KERJA SAMA