Kelurahan Honipopu Kota Ambon Ditetapkan Sebagai Desa Moderasi Beragama

Administrator No Comments 20 Oktober 2023

Dengan ditetapkannya Kelurahan Honipopu Sebagai Desa Moderasi Beragama di Kota Ambon oleh IAKN Ambon melui Rumah Moderasi Beragama IAKN Ambon,

Maka hari ini 20/10/2023 Penetapan itu disahkan melalui penendatanganan prasati penetapan dan peresmian Tugu Moderasi Beragama Kelurahan Honipopu, Kecamatan Sirimau Kota Ambon oleh Rektor IAKN Ambon, Prof. Dr. Yance Z, Rumahuru, MA,. Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku, H. Yamin S.Ag, M.Pd.I, Penjabat Walikota Ambon, Drs. Bodewin M. Wattimena, M.Si, disaksikan oleh Lurah Kelurahan Honipopu Novril Yusuf.

 

Dalam Acara Penetapan Desa Moderasi Beragama dan peresmian Tugu Moderasi Beragama Kelurahan Honipopu ini, Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku, H. Yamin S.Ag, M.Pd.I menyerahkan bantuan pembinaan lanjutan Modersi beragaman untuk kelurahan Honipopu yang telah ditetapkan sebagai desa binaan Moderasi Beragama sebesar Rp. 10.000.000.

 

Dalam sambutan selamat datang yang disampaikan Lurah Honopopu Novril Yusuf menyampaikan rasa syukurmua atas terlaksanakannya kegiatan ingkubasi layanan melalui pembinaan Moderasi beragama di Kelurahan Honipopu, Kelurahan Honipopu terdiri dari 5RW dan 18 RT, Dengan jumlah penduduk, yaitu 2285 jiwa, yang terdiri dari Islam 1524 dan kristen 738 dan ada juga yang beragama Budha yaitu 23 jiwa dan ini menjadi tolak ukur kita sebagai moderasi umat beragama di Kelurahan Honipopu. Di sini juga terdapat gereja sebanyak 3 gereja, yaitu Silo, Hong in tom maupun viladelvia. Dan masjid yang berada di Kelurahan Honipopu yaitu masjid Al-fatah, masjid Jami, masjid Nurul, dan anur. Di Kelurahan Honipopu juga terdapat fasilitas kesehatan dari kalangan Islam maupun Kristen. Yaitu: RS Al-fatah, maupun RS GPM, sehingga bagaimana kita bisa, menciptakan kerukunan antar umat beragama.

Lura kemudian mengucapkan terima kasih kepada IAKN Ambon yang telah menjadikan Kelurahan Honipopu sebagai binaan kerukunan umat beragama di kota Ambon. Dan tugu moderasi tersebut menjadi simbol kami hidup saling menghargai antara satu sama yang lain, dan lurah pun mengarapkan kami kegiatan ini menjadi tolak ukur masyarakat kota Ambon sebagai moderasi antar umat beragama. Sehingga kerukunan antar umat beragama tetap terjaga sampai selamanya.

 

Rektor IAKN Ambon, Prof. Dr. Yance Z, Rumahuru, MA dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan. Ini merupakan kegiatan kementrian agama dengan nama "Inkubasi Layanan berbasis moderasi beragama dan hari ini kami mengimplementasikannya dalam penetapan desa/Kelurahan Honipopu di kota Ambon, karena setelah dilakukan survey oleh tim rumah moderasi beragama di IAKN AMBON kerja sama dengan kakanwil kementerian agama Maluku, akhirnya menemukan syarat-syarat yang pas. Antara lain yang tadi sudah di sampaikan pa lurah tentang keragaman. Tidak hanya Agama, tapi etnik di kelurahan ini sehingga sesuai dengan syarat kementerian agama untuk penetapannya.

Rumahuru menegaskan bahwa Kehadiran IAKN AMBON dan Kakanwil sebagai simbol dari hadirnya kementerian agama di sini dan IAKN AMBON berkomitmen untuk dalam beberapa tahun kedepan terus berdampingan, ada Bersama-sama dengan Kelurahan Honipopu dan Sebetulnya IAKN Ambon mendukung program pemerintah kota Ambon untuk mewujudkan kota Ambon sebagai city of toleran atau city of peace dengan terus memelihara kerukunan membangun perdamaian jangka panjang dan karena itu kami menguatkannya dengan program moderasi beragama dan dalam dua hari kedepan kita akan melakukan dialog tokoh kemudian di kalangan perempuan sendiri ada kegiatan terkait pemberdayaan kemudian pemuda sendiri terkait dengan apa yang menjadi isu penting di Kelurahan Honipopu itu akan kita lihat bersama dan insyaallah kedepan, tahun depan, dan tahun berikutnya kita Masi akan melakukan pendampingan melalui program penguatan moderasi beragama di sini.


Sementara, Pj Walikota Bodewin Wattimena menegaskan, kemajemukan Kota Ambon dengan agama, suku dan budaya jika dimaknai sebagai bagian membangun Ambon maka potensinya besar, yang saling mengisi, mendukung dan membantu agar tercipta kebersamaan. Jika sebaliknya, jelas akan jadi ancaman.

“Pemkot memberi apresiasi untuk Kemenag dan IAKN yang terus konsen membangun moderasi beragama di Ambon. Mendorong masyarakat menghargai perbedaan dalam keragaman. Ini penting guna mewujudkan Ambon yang religius dan toleran. Bahwa Ambon kota damai tidak hanya narasi, tapi harus teraktualisasi dalam hidup bersama,” tegas Wattimena.

Honipopu akuinya, sangat cocok jadi desa/kelurahan binaan moderasi beragama, sebab semua agama ada. Maka dengan pencanangan ini diharapkan bawa dampak bagi masyarakat dan menjadi contoh baik dalam upaya terus menyuarakan, memperjuangkan moderasi beragama di kota Ambon.

“Desa/negeri lain juga jadi contoh moderasi beragama. Seperti Poka, Rumahtiga dan Wayame, masyarakatnya heterogen dan terkelola dengan baik. Apa yang dilakukan IAKN ini menjadi starting poin untuk terus membumikan, merawat moderasi beragama di Ambon bagi generasi kedepan,” ujarnya.

Diakhir sambutannya, Pj Walikota ambon meyampaikan :

1. Kedamaian dalam perbedaan, dia sederhana tapi kalo kita kaitkan dengan kegiatan hari ini maka desa binaan moderasi beragama adalah cerminan komitmen kita untuk hidup bersama dalam damai. Marilah kita terus menjaga hal ini sebagai warisan berharga untuk generasi yang akan datang.

2. Pentingnya Dialog, Dialog antar umat beragama adalah kunci untuk memahami satu sama lain. Kita tidak menyatukan perbedaan, memaksakan perbedaan itu menjadi satu, tetapi kita menghargai perbedaan itu sebagai keberagaman untuk terus membangun jembatan komunikasi, percakapan yang baik terletak pada pemahaman, kesepahaman, dan penghormatan.

3. Kerjasama dan solidaritas, tidak ada yang bisa kita capai secara individu. Bersama kita memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menciptakan perubahan positif, Mari kita saling mendukung menjadi satu komunitas yang kuat.

4. Warisan untuk masa depan, hari ini kita akan meresmikan sesuatu yang manjadi warisan berharga, Bagi generasi mendatang. Mari kita menjaga warisan ini dengan baik agar mereka dapat hidup dalam kelompok masyarakat yang lebih baik yang menghargai keberagaman, dan Moderasi beragama.

 

Sebelum memberikan bantuan kepada Kelurahan Honipopu sebagai desa binaan moderasi beragama, Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku, H. Yamin S.Ag, M.Pd.I menyampaikan bahwa program pemberian bantuan desa sadar kerukunan ini merupakan program nasional Kementerian Agama yang dijalankan di seluruh Indonesia.

Bantuan ini diserahkan masing-masing 10 juta untuk Kelurahan Honipopu Kota Ambon, 10 juta Desa Labuan Kecamatan Seram Utara Barat Kabupaten Maluku Tengah dan 10 juta untuk Desa Ohoidertawun Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara dengan total 30 juta. Ketiga desa ini merupakan desa sadar kerukunan di Provinsi Maluku.

Kakanwil berharap, program desa sadar kerukunan atau moderasi beragama ini dapat menjadi contoh praktek kerukunan bagi desa-desa lainnya.

Setidaknya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh kandidat Desa Sadar Kerukunan, yakni desa tersebut memiliki heterogenitas keagamaan, terdapat rumah ibadah yang berbeda agama, dan terjalin hubungan antar agama yang baik dan harmonis.


Komentar

Leave a Comment

KERJA SAMA