Setelah
melakukan kuliah kerja nyata (KKN) kurang lebih 3 minggu diwilayah Kota Ambon,
146 mahasiswa KKN Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon pun ditarik
kembali ke kampus harmoni dalam perbedaan itu, Senin (9/11/20).
Pemerintah
kota (Pemkot) Ambon lantas mengapresiasi apa yang dilakukan 146 mahasiswa di
desa/negeri dan kelurahan. Pasalnya kerja nyata yang disumbangkan berdampak
positif dalam rangka penguatan
masyarakat dimasa Pandemi Covid-19.
Apresiasi
diutarakan Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon A.G Latuheru secara virtual mewakili
Walikota." Atas nama Pemkot, kami memberi apresiasi bagi IAKN atas KKN
yang dilakukan 146 mahasiswa sejak 12 Oktober-9 November," beber Latuheru
disela acara penarikan mahasiswa KKN IAKN.
Keberadaan
IAKN Ambon menurutnya, tidak asing bagi masyarakat dan Pemkot karena telah lama
ada bersinergi dengan pemerintah baik dibidang pendidikan, penelitian maupun
musik. Sinergi yang dilakukan sangat signifikan
"KKN
IAKN Ambon kali ini meski dimasa Pandemi tetapi membawa dampak positif bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat setiap program kerja yang dilakukan.
Pemkot
selalu mendukung kolaborasi perguruan tinggi dan masyarakat sehingga
kesejahteraan masyarakat dapat bertumbuh," jelasnya.
KKN
yang berjalan dalam protokol kesehatan diharapkan jadi atensi baru bagi
pemerintah negeri dan masyarakat di Ambon guna mensuport Pemkot lewat penguatan
kegiatan-kegiatan dalam mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"146
mahasiswa IAKN mampu membangun solidaritas sosial masyarakat dan edukasi
adaptasi kebiasaan baru Covid-19 dengan baik. Mereka mampu implementasi
kemampuan akademik di desa/kelurahan masing-masing. Diharapkan nanti bisa jadi
agen perubahan perilaku sosial masyarakat," demikian Latuheru.
Pengakuan
kerja positif mahasiswa KKN IAKN Ambon juga dikemukakan pemerintah negeri
Amahusu lewat testimoni secara virtual.
"Apa
yang sudah dilakukan mahasiswa KKN IAKN sangat bermanfaat bagi negeri dan
jemaat Amahusu meski tidak lama karena dimasa Pandemi. Semua program kegiatan
selama tiga minggu lebih menyentuh langsung masyarakat dan sesuai
kebutuhan,"Â jelas wakil pemerintah
negeri Amahusu.
Sementara
Rektor IAKN Ambon lewat Wakil Rektor II Dr Yudith Tiwery mengakui, IAKN Ambon
sehebat apapun menata kurikulum, tidak bisa jadi agen tunggal perubahan
pendidikan sebab membutuhkan peran masyarakat. KKN bukan soal salah satu
tridarma perguruan tinggi tapi jadi jembatan mengenal problematika masyarakat.
"Kami
sambut gembira Pemkot Ambon yang terbuka kerjasama dengan mahasiswa KKN IAKN.
Ini juga membuka peluang kelak para mahasiswa yang selesai ber-KKN siap
mengabdi di Pemkot," tukas Tiwery usai penarikan kembali mahasiswa KKN di
auditorium IAKN, Halong Atas.
Dikatakan,
pengetahuan intelektual teruji di kelas ketika terimplementasi di lapangan saat
KKN ketika diri bermanfaat bagi masyarakat. Sebab KKN wadah mengasah kepekaan,
tanggungjawab dan memperkuat solidaritas bersama masyarakat. Ketika dilakukan,
maka akan menerima feedback positif dari masyarakat.
"Program dan kegiatan yang sudah dilakukan tidak saja selesai KKN tapi bisa mengawal lebih lanjut. Proses kedepan masih panjang dan Kalian 146 mahasiswa dan dosen pembimbing telah meninggalkan jejak manis bagi IAKN yang dikenang dimasyarakat. "Ujar Tiwery.
Related
-
YUDISUM SARJANA STAKPN 2017 23 Oktober 2018
-
SEMINAR REVITALISASI KEBANGSAAN 23 Oktober 2018
-
WORKSHOP MUSIK VINCULOS FOR INDONESIA 2018 BERSAMA IAKN AMBON 23 Oktober 2018
-
-
-
Pelantikan Pejabat IAKN Ambon 23 Oktober 2018