Perjalanan Tim Institut Agama Kristen Negeri (IAKN)
Ambon ke Eropa akhir Juli sampai
dengan awal Agustus 2025 lalu menghasilkan
sejumlah kesepakatan dan kerja sama yang siap dimplementasikan untuk kemajuan
kampus IAKN Ambon maupun masyarakat di Kepulauan Maluku. Rektor IAKN Ambon, Yance
Zadrak Rumahuru menjelaskan bahwa perjalanan tim IAKN Ambon ke Eropa kali ini
selain menyasar sejumlah perguruan tinggi dan Lembaga strategis lain selaku
mitra kerja sama, keberadaan orang Maluku di luar negeri juga menjadi hal
penting dan strategis yang dapat dimaksimalkan untuk membangun sumber daya
manusia unggul di daerah ini. Dalam
perspektif seperti disebut, Rumahuru menuturkan bahwa pada tanggal 25 Juli 2025
bertempat di Hotel Bastion Leiden-Belanda, tim IAKN Ambon melakukan diskusi
terbatas bersama anak-anak Maluku Diaspora di Belanda untuk membangun sinergi
mengembangkan pendidikan tinggi melalui kampus IAKN Ambon. Intelektual dan
praktisi asal Maluku di Belanda, yang diundang adalah mereka yang secara luas dikenal
sebagai tokoh Pendidikan, Seniman, Sejarahwan, Tokoh Agama dan praktisi yang
hebat pada bidang masing-masing. Beberapa tokoh Maluku di Belanda yang berkesempatan
hadir dan berpartisipasi aktif dalam pertemuan ini adalah: Mary Tupan-Wenno (Executive Director ECHO, Center for Diversity
Policy, Utrecht), Victor Joseph (media specialist and event organizer), Very
Patty (Reverend church Gunung Batu church Amsterdam), Wim Manuhutu (heritage
specialist and lecturer VU Amsterdam), Reinda Hully (PhD student Utrecht University), and Ron Habiboe (historian, independant researcher).
Diskusi yang terjadi dalam suasana
keakraban ini, Rektor IAKN Ambon menyampaikan probelematika Pendidikan tinggi
di tanah air dan gagasan untuk bersinergi dengan berbagai eleman masyarakat
untuk mengembankan sumber daya manusia baik aspek akademik maupun non akademik.
Gagasan rektor dan tim IAKN Ambon mendapat sambutan hangat dari semua peserta
diskusi. Pertemuan ini menghasilakan kesepakatan untuk saling mensupport
memajukan generasi muda bangsa di Maluku melalui Lembaga Pendidikan IAKN Ambon.
Rumahuru menambahkan bahwa pertemuan bersama tim IAKN
Ambon dengan para intelektual Maluku di Belanda ini sangat strategis dan
memberi kekuatan sendiri bagi IAKN Ambon untuk membuat perencanaan (program dan
kegiatan) yang dapat dilaksanakan sekarang dan kedepan bagi kemajuan anak-anak negeri
di Maluku.
Dalam dialek Melayu Ambon, Rumahuru mengharapkan adanya
sinergi (baku gandeng) antara orang Maluku di Belanda dengan orang
Maluku di negeri Maluku untuk kemajuan dan kesejahteraan anak-anak Maluku masa
depan.
“Katong harap
ada dukungan (topangan) dari usi dan bung-bung samua par katong, melalui
SDM dan jejaring yang dimiliki untuk bisa baku gandeng deng katong
bangun masa depan anak-anak Maluku melalui jalur pendidikan, untuk Maluku pung
bae”.
Para tokoh Maluku di Belanda juga memberi apresiasi
atas inisiatif rektor dan kampus IAKN Ambon. Mereka pun mengharapkan agar
rencana baik yang telah dimulai, tidak berhenti pada tataran wacana tetapi
dapat diimplementasi untuk memajukan masyarakat Maluku melalui aktivitas
kampus. IAKN Ambon pun diharapkan
meningkatkan kemitraan dan kolaborasi internasional dengan berbagai lembaga
strategis. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi IAKN Ambon.
Related
-
YUDISUM SARJANA STAKPN 2017 23 Oktober 2018
-
SEMINAR REVITALISASI KEBANGSAAN 23 Oktober 2018
-
WORKSHOP MUSIK VINCULOS FOR INDONESIA 2018 BERSAMA IAKN AMBON 23 Oktober 2018
-
-
-
Pelantikan Pejabat IAKN Ambon 23 Oktober 2018