AMBON. 7 November 2025 – Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen (FIPK) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon menutup rangkaian Seminar Nasionalnya pada Jumat (7/11/2025). Bertempat di Auditorium IAKN Ambon, seminar hari kedua ini berfokus pada diskusi mendalam mengenai hubungan kompleks antara Kecerdasan Buatan (AI), Etika Kristen, dan masa depan pendidikan.
Seminar Nasional ini di lakukan secara hybrid yang
dihadiri dosen, narasumber, dan seluruh mahasiswa FIPK, baik daring maupun
luring, menjadi forum penting untuk merefleksikan peran spiritualitas di tengah
derasnya arus teknologi.
Sesi keempat seminar dibuka dengan pemaparan oleh Dr.
Richardo Nanuru, S.Si., M.Phil., yang mengangkat topik “Etika Kristen
dan Teknologi AI: Refleksi Spiritual dalam Pendidikan di Era Digital.”
Dalam paparannya, Dr. Richardo menekankan perlunya kesadaran
etis dan spiritualitas Kristen sebagai benteng moral. Ia mengingatkan bahwa
tanpa bingkai spiritual, teknologi berpotensi menggeser nilai-nilai
kemanusiaan.
“Kecerdasan buatan harus ditempatkan dalam bingkai moral dan
kasih Kristus agar teknologi tidak menguasai manusia, melainkan menjadi alat
untuk memuliakan Tuhan,” tegas Dr. Richardo.
Pernyataan ini menyoroti bahwa inovasi digital di lingkungan
akademik Kristen harus selalu tunduk pada
Setelah perdebatan etika, fokus beralih pada peluang
praktis. Materi kelima disampaikan oleh Wilma Latuny, ST., M.Si., M.Phil.,
Ph.D., dengan topik inspiratif “Kecerdasan Buatan Menguatkan Pendidikan
Kontekstual.”
Dr. Wilma Latuny mengajak peserta untuk melihat AI bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai alat strategis untuk memperkaya metode pembelajaran. Menurutnya, AI memiliki potensi besar untuk membuat kurikulum lebih relevan dengan konteks sosial, budaya, dan spiritual masyarakat Indonesia, khususnya Maluku.
Ia berpendapat bahwa integrasi AI dalam pendidikan Kristen
adalah "bukan sekadar inovasi, tetapi juga panggilan untuk menghadirkan
pendidikan yang humanis dan berkeadilan." Penggunaan AI diharapkan
dapat membantu pendidik menciptakan pengalaman belajar yang personal, sekaligus
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.
Sesi pemaparan dilanjutkan dengan Panel 2 dan Panel 3 yang diisi oleh narasumber dan panitia dari FIPK IAKN Ambon. Diskusi berlangsung dinamis dan penuh antusiasme, terutama dari kalangan mahasiswa yang aktif menanggapi isu-isu penerapan AI dalam studi kasus pendidikan Kristen sehari-hari.
Penutupan acara hari kedua ini dilambangkan dengan doa,
sebagai wujud syukur atas keberhasilan kegiatan. FIPK IAKN Ambon berharap,
melalui seminar ini, seluruh peserta dapat menjadi generasi pendidik Kristen
yang bijak dalam memanfaatkan teknologi tanpa kehilangan akar kuat pada
nilai-nilai iman dan kemanusiaan.
Related
-
YUDISUM SARJANA STAKPN 2017 23 Oktober 2018 -
SEMINAR REVITALISASI KEBANGSAAN 23 Oktober 2018 -
WORKSHOP MUSIK VINCULOS FOR INDONESIA 2018 BERSAMA IAKN AMBON 23 Oktober 2018
-
-
-
Pelantikan Pejabat IAKN Ambon 23 Oktober 2018


