Tujuh (7) Perguruan
Tinggi Keagamaan Kristen Negeri (PTKKN) se-Indonesia membahas kesiapan
pelaksanaan ujian tertulis baik soal maupun kuota serta jalur "Kami Cinta
Papua" (KCP) yang merupakan bagian dari seleksi nasional (Selnas)
penerimaan mahasiswa baru (PMB) PTKKN tahun 2021 di auditorium IAKN Ambon, dari kemarin hingga hari ini (5/6/21)
Pembahasan itu melalui
Focus Group Discussion (FGD) selama 2 hari ini dibuka oleh Direktur Jenderal
(Dirjen) Bimas Kristen Kementerian Agama RI Prof Thomas Pentury dan dihadiri
Sekretaris Ditjen Bimas Kristen, Drs. Urbanus Rahangmetan, M.Th, Direktur
Pendidikan Kristen, Ditjen Bimas Kristen Dr, Pontus Sitorus M.Si, Kasubdit
Pendidikan Tinggi Ditjen bimas Kristen Bpk. Swarsono, Kasie Ketenagaan dan
Kemahasiswaan Ditjen Bimas Kristen Ibu. Eko Rinuktiningsih, M.Pd, Rektor/Ketua
serta perwakilan ketujuh PTKKN pelaksana Selnas PMB dan beberapa orang staf
dari DBK.
Ketujuh PTKKN itu
ialah IAKN Tarutung, IAKN Manado, IAKN Kupang, IAKN Palangkaraya, IAKN Toraja,
IAKN Ambon dan STAKN Sentani, hadir juga untuk membicarakan kesiapan program
KCP Kabid Pendidikan dari Kanwil Kemenag Papua dan Papua Barat
Dirjen menegaskan,
transformasi kelembagaan bagian dari proses tapi intinya salah satu adalah
mahasiswa. Jumlah mahasiswa yang berkualitas dan memiliki keragaman tinggi.
Maka itu, Selnas PMB dipandang penting, apalagi tahun depan sistem seleksi
tidak hanya nasional untuk PTKKN.
"Bayangkan kalau
tahun depan melibatkan semua lembaga pendidikan tinggi keagamaan dan Kristen
ada didalamnya dan kalau kita tidak siap, maka kita dianggap yah. Sering saya
tidak nyaman, diapreciate karena mungkin dianggap kita kecil dan harusnya yang
membesarkan ini para Rektor, para pimpinan di kampus," ingatnya.
Satu program penting yang
dianggap Pentury bisa menaikkan nama PTKKN adalah KCP, afirmasi pendidikan bagi
anak-anak Papua. Tapi juga penting rekrutmen mahasiswa.
"Jadi kalau para
Rektor tidak ada ikut FGD ini yah terus terang saya kecewa juga," sebut
mantan Rektor Universitas Pattimura-Ambon.
IAKN Ambon sebagai tuan
rumah Selnas PMB PTKKN tahun ini, kata dia, take over sistem sudah dilakukan
walaupun awalnya agak berat tapi sudah berjalan dan akan ada ditahap ketiga
yaitu ujian tertulis.
"Tahap undangan dan
portofolio sudah jalan, total mahasiswa apakah sudah memenuhi kuota atau tidak
saya belum tahu, tapi paling tidak ada 951 calon mahasiswa yang akan tersebar
di 7 PTKKN, belum termasuk KCP yang masuk di lembaga pendidikan
keagamaan," jelas Pentury.
Sementara itu, ketua
forum PTKKN yang juga Rektor IAKN Ambon Dr A.Ch Kakiay katakan,
dua jalur Selnas PMB
sudah dilalui yaitu undangan dan minat bakat telah hasilkan calon mahasiswa sebanyak
951 orang dan ada 2 ribuan yang sudah terdaftar pada jalur ujian tertulis yang
sesuai jadwal rencananya pada tanggal 7 Juni mendatang.
"Tapi untuk ujian
tertulis, kita mengalami kendala. Karena ada dua PTKKN yaitu STAKN Sentani dan
IAKN Kupang mengalami masalah gangguan jaringan untuk ujian online, maka perlu
diatur ulang agar keduanya bisa ujian tertulis secara offline," tandas
Kakiay.
Sebab itu, sambungnya,
jadwal ujian tertulis mundur sekitar dua hari serentak yaitu tanggal 9 Juni
baru terlaksana, walau STAKN Sentani tetap jalan tanggal 7 Juni.
"Penulisan dan
review soal sudah dilakukan hari ini akan memilih teknis soal mana yang akan
dipakai, apakah 60 soal saja atau semua soal ter-validasi tapi saat ujian soal
bisa muncul secara acak. Khusus pada tim yang tulis dan review,"
terangnya.
Dirinya berharap nanti
saat ujian tidak ada masalah dengan sistem jaringan karena dua hari akan
dipakai untuk uji coba sistem sehingga saat ujian tertulis nanti bisa berjalan
baik. Antisipasi pun tetap akan dilakukan jika hal itu terjadi.
Related
-
YUDISUM SARJANA STAKPN 2017 23 Oktober 2018
-
SEMINAR REVITALISASI KEBANGSAAN 23 Oktober 2018
-
WORKSHOP MUSIK VINCULOS FOR INDONESIA 2018 BERSAMA IAKN AMBON 23 Oktober 2018
-
Pelantikan Pejabat IAKN Ambon 23 Oktober 2018
Komentar
Leave a Comment
KERJA SAMA
IAKN AMBON © 2021. All Right Reserved.